Friday, September 04, 2009

JANGAN BIARKAN AKU MENANGIS LAGI

Dear my luply reader . . .
Awalnya aku sudah tak ingin lagi membuka satu patah kata pun disini. Namun,, alahkah egoisnya aku bila meninggalkan semua. Dengan mengucapkan basmalah, cerita ini ku tulis bait demi bait. Untuk pertama kalinya aku berani membuka cerita tentang CINTA setelah cinta itu pergi. Mungkin kehidupan cintaku bisa di buat jadi sebuah novel dengan “sad ending” ataupun “happy ending”. Cerita ini ku tulis setelah ku yakin semua akan baik-baik aja.

Lima tahun, bukan waktu yang singkat untuk bisa mengenalmu, tuk bisa mengerti sikapmu, bahkan tuk membencimu pun. Berawal dari sebuah pertemanan namun berakhir dengan sebuah . . . tak kuasa ku melanjutkan tulisanku, ku tau itu tak seharusnya ku lakukan. Aku gak pernah ngebayangin, orang yang paling kita sayang bakal jadi orang yang paling kita . . .

Satu tahun,,dua tahun,,tiga tahun . . . semua masih baik2 aja. Malah aku sempat berpikir dial ah orang paling sempurna di dunia ini untukku. Namun, tahun ketiga dan seterusnya, sungguh berat ku jalani kisah ini. Kisah yang sempat menorehkan berjuta impian.

KENAPA DIA BERUBAH…???

Itu pertanyaan yang tak kan pernah ada jawabnya.
Ku coba bertahan dengan semua siksa bathin yang sukses membuatku jadi pasien seorang Dokter Psiater. Paranoid, depresi, anxietas, untung gak skizofren. Kenapa dia harus melakukan itu?? Dia bisa ngomong dengan baik2. BOSAN, KITA PUTUS, AKU SUDAH PUNYA YANG LAIN !!! GAME OVER !!!

Kenapa gak jujur??? Kenapa harus bohong dengan ngomong mama gak setuju lah??? Mama gak boleh anak nya pacaran. Sampai mama nilai aku lah penyebab “hancurnya” anaknya. Kenapa itu gak dia tujukan ke perempuan yang sedang bersamanya sekarang?? Seandainya mama tau yang hancur itu bukan anaknya melainkan aku??? Apa yang ku lakukan shg aku di nilai seperti itu?? Itu yang ku sesali.
Hhhmm… aku juga yang bodoh kenapa membiarkan orang bejat masuk dalam kehidupanku. Bersemayam dalam hatiku. 1, 2, 3, dan berkali-kali kesalahan dapat ku maafkan tanpa harus mengungkitnya lagi. Tapi kenapa pengorbanan ku seakan tak da gunanya.

Sampai suatu saat . . .

CUKUP !!!

Aku gak mao hati ku di hancurkan lagi !!! Aku yakin ini terbaik untukku. Allah menyayangiku. Allah menjanjikan sesuatu yang indah untukku. Semua tentang kita sudah ku anggap mimpi paling baruk yang pernah ku alami. Entah kata apa yang ku lanjutkan lagi. Mungkin kata maav tak kan mampu mengobati hatiku yang luka. Semua telah ku serahkan pada-Mu Kekasih Sejatiku. Tolong berikan dia pembalasan yang setimpal. Jangan biarkan aku menangis lagi.


Baca Lanjutannya yugk.....