Friday, March 20, 2009

Bayangan Kekecewaan

Cerita ini merupakan lanjutan kisah sebelumnya. Nah, kalau kalian belum baca kisahnya, sulit untuk bisa memahami maksud barisan kata yang ku tulis. Jadi mendingan baca dulu de cerita sebelumnya.
Gimana???
Udah baca ceritanya???
Paham gak alur ceritanya???
Pasti ngambang yah, gak mudeng apa sih yang ku maksud???

Ya udah kita lanjutin aja ya ceritanya…

Pagi itu, tersentak ku terbangun dari tidurku. Mimpi buruk yang benar-benar buruk yang pernah ku alami. Jujur, mimpi itu membuatku takut. Seolah hantu bayanganku yang akan membawa ku terdampar lebih jauh lagi di dunia yang tak bertuan, yang kini menjadi habitatku. Semakin takut lagi, setelah ku sadari tidak ada lorong waktu yang kan membawaku Kembali.
Bayangan gelap diri yang sulit ku gapai, membuat noktah pertanyaan buram, “apa yang terjadi denganku”??? Pertanyaan itu terus mengikuti, namun tak ku toleh sedikitpun. Ku takut kan ada seorang yang akan semakin membelengguku.
Setiap manusia dilahirkan dengan emosi yang sehat, yang mencintai dan menerima apapun yang terlahir. Tak membuat suatu penghakiman atas sisi baik maupun buruk atas diri kita. Tapi mengapa setelah 21th berjalannya hidup aku menemukan sesuatu yang ganjil?? Seolah bukan aku. Ya!! Bayangan itu lah yang membawaku hingga seperti sekarang. Bayangan ingin menjadi itu dan ini yang terus akan membelenggu kehidupan.
Hidup ku banyak berubah setapak demi setapak jalan kehidupan ku lalui. Tanpa mengerti apa yang akan ku tuju. Aku yang lebih nyaman dengan keapatisanku yang membuat semuanya berubah. Tapi ini indah, seolah dunia ini milik kita. Seolah tak kan ada penghakiman yang meneror langkah kehidupan. Tapi, apakah ini yang ku mau??? Itu lah yang menjadi inti pertikaian dihatiku, yang mengikat kaki tanganku. Semakin ku cuba tuk berontak semakin kuat ikatan itu ku rasakan. Aku hanya bisa berdiam dengan keasyikan dunia ku, tanpa menghiraukan orang-orang yang bergumam tentang aku. Kekecewaan yang begitu besar telah meninggalkan luka yang sangat perih, walaupun senyum ini mesih terekah untuk mereka. Kekecewaan yang telah menyayat hati, merobek otot jantung, membuatku semakin jauh dari sahabat yang kini hanya jadi lukisan di hatiku.
Sebuah pertanyaan tuk kita semua, akan kah luka itu bisa sembuh??

2 comments:

  1. uche,, tulisannya remang2 gak enak bacanya.

    saya sarankan backgroundnya diganti putih aja
    jangan hitam ya..

    ReplyDelete
  2. hehehe...makasih aa edi..
    tu dah aku ganti.

    ReplyDelete

Ayo ngomong...